Endang-Taufiq Akhirnya Berangkulan
SUMEDANG, TRIBUN - Anggota DPR RI dari PPP Endang Sukandar dan Wakil Bupati sekaligus Ketua DPD Golkar Sumedang Taufiq Gunawansyah didaulat untuk berangkulan. Kedua tokoh politik sentral di Sumedang itu dinilai banyak pihak berseberangan pasca-pilkada lalu, yang berujung pemecatan
Endang Sukandar dari Golkar.
Endang Sukandar dari Golkar.
"Banyak yang menyangka hubungan antara Pak Endang dan Pak Taufiq itu tidak harmonis lagi, bahkan berseberangan. Saya meminta semua peserta bedah buku autobiografi Endang Sukandar, Beringin di Pintu Ka'bah, untuk berdiri," kata Kusman, salah seorang dosen Unsap, saat launching dan bedah buku Beringin di Pintu Ka'bah di GOR Unsap, Minggu (11/4).
Menurut Kusman, ia tidak percaya dengan tudingan yang diyakini banyak orang. "Kita di sini menjadi saksi untuk melihat Pak Endang dan Taufiq untuk berangkulan dan semoga ini sebagai tanda kebersamaan untuk Pilkada 2013 nanti," ujarnya.
Endang dan Taufiq kemudian berangkulan disertai tepuk tangan bergemuruh di GOR Unsap. "Saya tidak yakin mereka berseberangan karena sosok Endang Sukandar itu bukan pendendam. Bahkan sangat pemaaf, jadi tak mungkin hubungan mereka tak harmonis," kata Kusman, yang sempat menjadi calon wakil bupati pada pemilihan bupati terakhir yang dipilih melalui DPRD.
Taufiq pun menyebutkan Endang merupakan guru besar politiknya. "Kang Endang itu menjadi guru besar politik sehingga saya menjadi seperti ini dalam dunia politik," ujarnya.
Bahkan, lanjut Taufiq, ideologi Endang Sukandar itu adalah kekaryaan. "Parpol itu hanya kendaraan atau perahu. Ideologi Kang Endang adalah kekaryaan tapi bukan Golongan Karya. Kang Endag akan terus berkarya untuk Sumedang ini," kata Taufiq.
Endang sendiri menyebutkan terbitnya buku Beringin di Pintu Ka'bah itu merupakan potret perjalanan hidup dirinya yang telah menjadi sejarah. "Saya berharap apa yang saya alami dalam mengarungi hidup hingga usia ke-61 ini dan dituliskan dalam buku ini menjadi inspirasi bagi siapa pun," kata Endang.
Buku autobigrafi Endang itu disunting oleh Deddi Rustandi dan Arief Permadi yang merupakan wartawan Tribun Jabar. (std)
Sumber: Tribun Jabar co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kesediannya memberi apresiasi di blog ini.
Salam.
Damai di hati. Damai di bumi.