Sumedang Puseur Budaya Sunda - Sumedang Pusat Budaya Sunda - Sumedang Centre Of Sundanese Culture

Urgensi Sinergitas Pemimpin dan Ulama Dalam Ikhtiar Penguatan Demokrasi

Ulama memiliki peran penting dalam demokrasi yakni sebagai jembatan pemimpin dan rakyat. Sebagai kaum yang sehari-hari berdekatan dan menerima curahan hati umat, para ulama adalah sumber penting bagi umara (pemimpin) untuk mengetahui kondisi umat dan apa yg jadi kerisauan mereka.
 
Dalam kehidupan bernegara, ulama juga berperan sebagai cendekiawan yang memberikan pencerahan kepada umat. Bahkan ulama juga wajib memberi pencerahan dalam megingatkan penguasa untuk selalu mengutamakan kepentingan umat. Ulama dapat secara aktif menasihati dan mengingatkan penguasa. Dalam konteks masa kini yang dimaksud dengan penguasa adalah siapa pun yang memegang kewenangan publik untuk melaksanakan amanat. Ini tentu mencakup semua, di bidang eksekutif legislatif dan yudikatif.
Dengan kerangka berpikir seperti itu bisa disimpulkan bahwa hubungan yang efektif dan saling menghormati antara ulama dan pemimpin adalah suatu keharusan untuk mewujudkan sebuah negara yang berhasil. Hubungan baik antara ulama dan pemimpin pun, katanya, merupakan elemen yang penting sekali dalam membangun kehidupan demokratis, aman, damai, sejahtera, dan berakhlak mulia.
Peran ulama merupakan suatu keniscayaan dalam membangun ahlak bangsa dan membangun kesejahteraan bangsa secara utuh. Ini adalah tugas kita bersama, tugas kita semua, kita perlu menyatukan langkah dalam membangun ahlak bangsa karakter bangsa, termasuk karakter seluruh pejabat negara demi kesejahteraan lahir batin bangsa Indonesia.
Demokrasi akan berhasil jika pemimpin memiliki ikatan batin dan sambung rasa dengan rakyat. Demokrasi pun akan berhasil jika pemimpin bertindak demi mewujudkan kehendak rakyat dan rakyat mengerti bahwa apa yg dilakukan pemimpin adalah demi kepentingannya.
Di situlah peran penting ulama yang mampu menjadi jembatan antara pemimpin dan rakyat. Rasulullah SAW pun, tambahnya, menjelaskan bahwa ulama adalah pewaris Nabi.  Nabi tak mewariskan dinar dan dirham kepada para ulama tapi mewariskan ilmu. ''Melalui jasa para ulama itulah, kita mewarisi risalah Nabi. Karena peran ulama itu umat dapat memahami Alquran dan tafsirnya, hadits rasulullah SAW dan ilmu fiqih.

Referensi: Pidato Wapres saat menutup MunasMUI VIII di Hotel Twin Plaza, Rabu (28/7)

Artikel Terkait



1 komentar:

antown 20 Desember 2010 pukul 19.21  

ulama dan umara semoga tetap bersatu. btw salam kenal bang opiq :)

Posting Komentar

Terima kasih atas kesediannya memberi apresiasi di blog ini.
Salam.
Damai di hati. Damai di bumi.

Berita Lainnya

Catatan

Komentar Terakhir

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008. Modifikasi: Insanitis 37

Mohon maaf jika ada hak cipta yang terlanggar karena keceroboan dari tim www.taufiq-gunawansyah.com. Jika ada yang merasa terugikan, harap sudi menegur kami di Sini Terima kasih

Back to TOP