Makna Filosofis Proses Kupu-kupu
Sumber: BatamPos, Minggu, 08 Pebruari 2009
Judul buku : Dari Kepompong Menjadi Kupu-Kupu; Refleksi Menuju Sukses Diri & Organisasi
Penulis : Drs. HD.Iriyanto, MM
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Januari 2008
Tebal : xxvi+182 Halaman
Peresensi: Fuad Hasan*.
Siapapun yang bersungguh-sunguh dalam proses pencarian, maka ia akan menemukan apa yang dicarinya. Thomas Aquinas
Sebagai ciptaan yang sempurna, manusia dibekali oleh sang pencipta sebuah perangkat lunak yang paling berpengaruh dalam segala hal, yaitu akal. Artinya, dengan akal manusia menjadi mahluk khusus, yakni dapat berfikir, berangan-angan meneropong kehidupan masa depan. Sebagai mahluk berakal, manusia mampu berusaha keras menghasilkan produk pikiran untuk merubah hidup. Hidup menuju sukses, Seperti kepompomg yang menjijikan berevolusi menjadi kupu-kupu yang bernilai tinggi.
Setiap insan mempunyai dasar fitri yang sama, dibekalkan hati serta pikiran oleh sang pencipta sebagai ‘uang saku’ untuk mengarungi perjalanan dalam lika-liku dunia kehidupan. Bermacam potensi dan spesifikasi terdapat pada diri manusia. Manusia dituntut mengeksplorasi potensi-potensi itu sehingga menemukan hal baru yang terpendam dalam diri dan menginovasikannya untuk menuntaskan masalah secara maksimal.
Membaca fenomenologi metamorfosis akhir kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar-biasanya. berproses dari ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang menjijikan. Banyak manusia merasa tidak nyaman jika mendekatinya. Dalam hal ini sang pencipta ulat, mencurahkan hak penuh padanya untuk mencari jalan keluar menuju hidup yang harmonis bisa bergaul/ berinteraksi dengan yang lain. Seekor ulat berani berspekulasi ‘berpuasa’ untuk berubah total wujud demi cita-citanya yang tidak mungkin terwujud. Tetapi dengan keyakinan, keteguhan, optimis pada dirinya ulat melakukan ‘kontemplasi’ untuk sukses dalam revolusinya, dan ternyata berhasil menjadi mahluk mulia, kupu-kupu.
Sinergi dengan filosofis kehidupan manusia, bahwa dalam rangka meniti perjalanan hidup ia harus mampu mengkonstruksi, merubah adat kebiasaan yang negatif. Dia harus berani merevolusi diri seperti halnya kupu-kupu. Manusia lebih sempurna dari pada kupu-kupu, yang berstatus sebagai binatang. Manusia dibekali hati dan akal untuk berfikir bagaimana merubah dirinya dan menggunakan fikiran untuk belajar membaca kesuksesan alam. Menggunakan fikiran untuk membaca bagaimana ulat menjadi kepompong, bagaimana proses panjang kepompong menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona. Dengan akal fikiran pasti manusia mampu mencerna, mencermati perubahan signifikan alam, sehingga bisa menerapkan nilai-nilai tersembunyi dari alam pada dirinya.
Semakin kuat analisis manusia menekuni studi dengan alam semakin besar pula peluagnya untuk mencapai relatifitas kebenaran, mencari hikmah dalam setiap mata memandang, setiap akal berfikir dan setiap beroperasinya anggota badan. Hal fundamen yang akan diperoleh adalah menemukan keajaiban-keajaiban yang positif sebagai penunjang, pemertajam alat berfikir sehingga menemukan paradigma baru yang lebih signifikan dalam berproses untuk sukses.
Banyak teori yang bertebar dalam buku-buku praktis sebagai bahan bacaan dan modal untuk meraih kesuksesan. Tetapi sisi lain dari buku karya HD.Iriyanto yang berjudul Dari Kepompong Menjadi Kupu-Kupu; Refleksi Menuju Sukses Diri & Organisasi ini menguak bagaimana menciptakan ‘kunci pintu sukses’ dalam diri manuisa. Disini jelas gamblang bahwa manusia mempunyai peran aktif sebagai penentu kesuksesan yang disertai dengan dua faktor lainnya, atau yang mashur dengan istilah Triple R.
Triple R
Selain diri sendiri sebagai penentu kesuksesan, ada dua ‘kunci serep’ lainnya. Yaitu orang lain atau klien yang bersifat sebagai motifator jika dalam berproses kita mengalami kerancuan, dan yang ketiga adalah organisasi. Sangat penting bagian ketiga ini. Walau bagaimanapun manusia adalah mahluk sosial, saling bantu-membantu antara satu dengan yang lainnya. Dalam organisasi menusia akan belajar bagaimana mengerti karakter orang lain yang akan menambah kualitas dalam hidup. Sanagat berhubungan erat substansi Tripel R ini yakni, berproses yakin pada diri sendiri, menjalin relasi dengan oreng lain dan mengerti orang lain dalam berorganisasi.
Ketika berjalan di jalur menuju sukses, seseorang harus mampu membuang jauh-jauh perasangka atau tindakan negatif seperti pesimis dalam memandang hidup, terlalu bergantung tinggi pada orang lain dan terpenting adalah mengubur dalam-dalam sifat malas yang selama ini menjadi benteng penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam diri. Banyak jalan menuju roma, begitulah pepatah orang-orang kuno. Kalimat ini mempunyai arti filosofis yang dalam, jalan untuk sukses memperoleh apa yang diinginkan sepert halnya kupu-kupu, tidak hanya satu. Tetapi banyak jalan untuk sukses sempurna salah satunya yang mendasar adalah refleksi terlebih dahulu dalam memutuskan sesuatu.
Merefleksikan kembali niat sangat penting untuk menuju sukses. Akal juga perlu dilandasi hati yang bersih untuk memperoleh jalan cerdas. Artinya jalan sukses menakjubkan dalam berkompetisi secara sehat. Untuk menjadi orang sukses diperlukan fikiran sehat dan mengoptimalkan sumber daya kekuatan dalam diri dengan landasan fikiran jernih pula. Suksesnya ulat berubah menjadi kupu-kupu, mengindikasikan manusia yang sempurna untuk berubah dari hal yang kecil menuju puncak yang relatif sempurna.
Tidak kalah signifikan dalam rangka menuju ‘menjadi manusia sukses’ dalam berlayar mengarungi samudera dunia. Harus akrab dengan kata-kata bijak seperti bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jiwa yang senantiasa kuat, memberanikan dirinya untuk berusaha dalam hal material ataupun spiritual. Dengan serius membaca buku ini, seorang akan menemukan spirit baru (The new spirit) dalam berevolusi layaknya proses kepompong, dengan usaha keras hingga berubah total menjadi kupu-kupu yang semua akan suka padanya.***
*Peresensi adalah Peminat Filsafat, Mengikuti Short Study Filsafat di The Institute of Old Djoglo Cabean (TODC). Tinggal di Yogyakarta.
Sumber:http://resensibuku.com/?p=234
Judul buku : Dari Kepompong Menjadi Kupu-Kupu; Refleksi Menuju Sukses Diri & Organisasi
Penulis : Drs. HD.Iriyanto, MM
Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan : Januari 2008
Tebal : xxvi+182 Halaman
Peresensi: Fuad Hasan*.
Siapapun yang bersungguh-sunguh dalam proses pencarian, maka ia akan menemukan apa yang dicarinya. Thomas Aquinas
Sebagai ciptaan yang sempurna, manusia dibekali oleh sang pencipta sebuah perangkat lunak yang paling berpengaruh dalam segala hal, yaitu akal. Artinya, dengan akal manusia menjadi mahluk khusus, yakni dapat berfikir, berangan-angan meneropong kehidupan masa depan. Sebagai mahluk berakal, manusia mampu berusaha keras menghasilkan produk pikiran untuk merubah hidup. Hidup menuju sukses, Seperti kepompomg yang menjijikan berevolusi menjadi kupu-kupu yang bernilai tinggi.
Setiap insan mempunyai dasar fitri yang sama, dibekalkan hati serta pikiran oleh sang pencipta sebagai ‘uang saku’ untuk mengarungi perjalanan dalam lika-liku dunia kehidupan. Bermacam potensi dan spesifikasi terdapat pada diri manusia. Manusia dituntut mengeksplorasi potensi-potensi itu sehingga menemukan hal baru yang terpendam dalam diri dan menginovasikannya untuk menuntaskan masalah secara maksimal.
Membaca fenomenologi metamorfosis akhir kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar-biasanya. berproses dari ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang menjijikan. Banyak manusia merasa tidak nyaman jika mendekatinya. Dalam hal ini sang pencipta ulat, mencurahkan hak penuh padanya untuk mencari jalan keluar menuju hidup yang harmonis bisa bergaul/ berinteraksi dengan yang lain. Seekor ulat berani berspekulasi ‘berpuasa’ untuk berubah total wujud demi cita-citanya yang tidak mungkin terwujud. Tetapi dengan keyakinan, keteguhan, optimis pada dirinya ulat melakukan ‘kontemplasi’ untuk sukses dalam revolusinya, dan ternyata berhasil menjadi mahluk mulia, kupu-kupu.
Sinergi dengan filosofis kehidupan manusia, bahwa dalam rangka meniti perjalanan hidup ia harus mampu mengkonstruksi, merubah adat kebiasaan yang negatif. Dia harus berani merevolusi diri seperti halnya kupu-kupu. Manusia lebih sempurna dari pada kupu-kupu, yang berstatus sebagai binatang. Manusia dibekali hati dan akal untuk berfikir bagaimana merubah dirinya dan menggunakan fikiran untuk belajar membaca kesuksesan alam. Menggunakan fikiran untuk membaca bagaimana ulat menjadi kepompong, bagaimana proses panjang kepompong menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona. Dengan akal fikiran pasti manusia mampu mencerna, mencermati perubahan signifikan alam, sehingga bisa menerapkan nilai-nilai tersembunyi dari alam pada dirinya.
Semakin kuat analisis manusia menekuni studi dengan alam semakin besar pula peluagnya untuk mencapai relatifitas kebenaran, mencari hikmah dalam setiap mata memandang, setiap akal berfikir dan setiap beroperasinya anggota badan. Hal fundamen yang akan diperoleh adalah menemukan keajaiban-keajaiban yang positif sebagai penunjang, pemertajam alat berfikir sehingga menemukan paradigma baru yang lebih signifikan dalam berproses untuk sukses.
Banyak teori yang bertebar dalam buku-buku praktis sebagai bahan bacaan dan modal untuk meraih kesuksesan. Tetapi sisi lain dari buku karya HD.Iriyanto yang berjudul Dari Kepompong Menjadi Kupu-Kupu; Refleksi Menuju Sukses Diri & Organisasi ini menguak bagaimana menciptakan ‘kunci pintu sukses’ dalam diri manuisa. Disini jelas gamblang bahwa manusia mempunyai peran aktif sebagai penentu kesuksesan yang disertai dengan dua faktor lainnya, atau yang mashur dengan istilah Triple R.
Triple R
Selain diri sendiri sebagai penentu kesuksesan, ada dua ‘kunci serep’ lainnya. Yaitu orang lain atau klien yang bersifat sebagai motifator jika dalam berproses kita mengalami kerancuan, dan yang ketiga adalah organisasi. Sangat penting bagian ketiga ini. Walau bagaimanapun manusia adalah mahluk sosial, saling bantu-membantu antara satu dengan yang lainnya. Dalam organisasi menusia akan belajar bagaimana mengerti karakter orang lain yang akan menambah kualitas dalam hidup. Sanagat berhubungan erat substansi Tripel R ini yakni, berproses yakin pada diri sendiri, menjalin relasi dengan oreng lain dan mengerti orang lain dalam berorganisasi.
Ketika berjalan di jalur menuju sukses, seseorang harus mampu membuang jauh-jauh perasangka atau tindakan negatif seperti pesimis dalam memandang hidup, terlalu bergantung tinggi pada orang lain dan terpenting adalah mengubur dalam-dalam sifat malas yang selama ini menjadi benteng penghalang untuk mencapai kesuksesan dalam diri. Banyak jalan menuju roma, begitulah pepatah orang-orang kuno. Kalimat ini mempunyai arti filosofis yang dalam, jalan untuk sukses memperoleh apa yang diinginkan sepert halnya kupu-kupu, tidak hanya satu. Tetapi banyak jalan untuk sukses sempurna salah satunya yang mendasar adalah refleksi terlebih dahulu dalam memutuskan sesuatu.
Merefleksikan kembali niat sangat penting untuk menuju sukses. Akal juga perlu dilandasi hati yang bersih untuk memperoleh jalan cerdas. Artinya jalan sukses menakjubkan dalam berkompetisi secara sehat. Untuk menjadi orang sukses diperlukan fikiran sehat dan mengoptimalkan sumber daya kekuatan dalam diri dengan landasan fikiran jernih pula. Suksesnya ulat berubah menjadi kupu-kupu, mengindikasikan manusia yang sempurna untuk berubah dari hal yang kecil menuju puncak yang relatif sempurna.
Tidak kalah signifikan dalam rangka menuju ‘menjadi manusia sukses’ dalam berlayar mengarungi samudera dunia. Harus akrab dengan kata-kata bijak seperti bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Jiwa yang senantiasa kuat, memberanikan dirinya untuk berusaha dalam hal material ataupun spiritual. Dengan serius membaca buku ini, seorang akan menemukan spirit baru (The new spirit) dalam berevolusi layaknya proses kepompong, dengan usaha keras hingga berubah total menjadi kupu-kupu yang semua akan suka padanya.***
*Peresensi adalah Peminat Filsafat, Mengikuti Short Study Filsafat di The Institute of Old Djoglo Cabean (TODC). Tinggal di Yogyakarta.
Sumber:http://resensibuku.com/?p=234
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kesediannya memberi apresiasi di blog ini.
Salam.
Damai di hati. Damai di bumi.